headerslideheaderslideheaderslideheaderslideheaderslide
Artikel

Tetap Waspada, Jangan Panik Hadapi COVID-19

Fenomena novel corona virus (COVID-19) semakin membuat masyarakat menjadi panik dikarenakan Indonesia telah terkonfirmasi memiliki 2 orang yang terjangkit virus corona. Namun, perlukah sampai menimbun masker dan bahan sembako lainnya? 

Sebelum membahas pencegahannya, maka perlu untuk mengetahui secara seksama tentang apa itu COVID-19.


Apa itu COVID-19 atau novel corona virus?

COVID-19 adalah singkatan dari corona virus disease 2019. Corona virus merupakan virus "jenis baru" dari kelompok virus corona yang biasa dikenal dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia. Contoh virus kelompok Corona lain yang menginfeksi manusia serta menyebabkan penyakit yang mematikan adalah SARS dan MERS. Sedangkan jenis virus corona lainnya hanya menyebabkan "common cold" biasa atau penyakit flu biasa.

Mengapa virus ini diberi nama "corona" ?

Bentuk dari virus ini seperti corona matahari, dalam bahasa Yunani "Korone" memiliki arti mahkota.


Perlu Sobat ingat bahwa COVID-19 adalah virus, bukan bakteri. Virus memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bakteri yaitu 20-40 nm (nanomenter) sedangkan bakteri 200-1000 nm. Bakteri memiliki kemampuan untuk berkembangbiak sendiri serta tidak membutuhkan sel inang untuk hidup. Sedangkan virus, tidak dapat berkembangbiak atau memperbanyak diri tanpa sel inang.Artinya, virus akan lebih mudah mati jika berada di luar sel atau keluar dari tubuh ke lingkungan bebas.

Rentang waktu suatu virus tahan ketika sudah berada di luar tubuh/luar sel maksimal selama 24 jam. Selain itu, virus juga rentan terhadap suhu tinggi dan akan mudah dieliminasi menggunakan air karena virus tidak memiliki mekanisme untuk menempel pada suatu permukaan.

Darimana novel corona virus ini berasal?

COVID-19 memiliki 96% kesamaan genetik dengan virus corona yang ada di kelelawar. Di provinsi Yunan, China kelelawar diketahui memiliki virus Bat CoVRaTG13. Penderita banyak ditemukan di Kota Wuhan, China karena adanya pasar hewan di Kota Wuhan, yang didalamnya terdapat banyak hewan, salah satunya kelelawar.

Perlu diketahui bahwa corona virus ini awalnya adalah zoonosis atau virus yang menyerang hewan dan menyebar dari hewan ke hewan, namun pada perjalanannya virus ini menular dari hewan ke manusia hingga saat ini dari manusia ke manusia.

Yang perlu diperhatikan adalah waspada dalam memilih binatang peliharaan. Apabila memiliki binatang peliharaan pastikan menjaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan. Hal ini untuk mencegah terjadinya perpindahan virus dari hewan ke manusia.

Bagaimana bila virus masuk ke tubuh ?

Masa inkubasi dari corona virus adalah 14 hari, selama masa inkubasi tersebut virus akan memperbanyak diri dalam tubuh sehingga membuat tubuh menjadi sakit. Gejala yang timbul utamanya dalah demam. Demam menandakan bahwa sistem imun sedang berjuang keras melawan virus.

Bagaimana caranya agar virus tidak masuk ke dalam tubuh ?

Yang pertama, rajin melakukan personal hygiene seperti mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan berbasis alkohol. Hal yang lebih penting lagi adalah raijn mandi, karena virus tidak hanya menempel pada tangan namun bisa juga menempel pada tempat lain di tubuh.

Upaya pencegahan selanjutnya adalah menggunakan alat pelindung diri atau masker. Namun, penggunaan masker saja tidak cukup tanpa tahu personal hygiene yang baik seperti cara mencuci tangan yang benar serta penggunaan masker itu sendiri. Masker diprioritaskan bagi mereka yang sedang sakit dan sedang merawat orang sakit.

Lalu bagaimana dengan orang sehat? Bagaimana supaya terhindar dari corona virus padahal alat pelindung diri seperti masker kini menjadi barang yang langka?

Cara yang cukup mudah adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Sel imun akan berperan sebagai prajurit dalam tubuh untuk berperang melawan virus.

Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, olahraga, hindari stress, serta istirahat yang cukup, dapat membantu tubuh untuk meningkatkan sistem imun.

Kenapa corona virus viral ya?

Penyebarannya sangat cepat ke seluruh bagian dunia. Namun, jangan panik karena tingkat kematian corona virus ini hanya 2%. Termasuk rendah apabila dibandingkan dengan MERS yang hingga 34%.

Corona virus ini sangat infeksius namun tidak mematikan.

adapun pasien terinfeksi yang meninggal kebanyakan adalah pasien yang pada awalnya memang memiliki riwayat penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes dan sebagainya.

Sekalipun terinfeksi, apabila daya tahan tubuh kita kuat maka akan cepat pulih.


Tetap waspada, jangan panik. Tetap lakukan pola hidup bersih sehat.

Salam sehat.